Monday 6 February 2017

Menghitung Standar Deviasi (SD) dan Standar Deviasi Relatif (RSD)


Pengukuran Presisi
Presisi mengukur seberapa baik hasil tes dapat direproduksi. Definisi presisi mengacu pada kedekatan kesepakatan antara hasil uji (ISO 5725). Biasanya presisi diukur sebagai simpangan baku (standar deviasi - SD) atau simpangan baku realtif (relative standard deviation - RSD). RSD juga dikenal sebagai koefisien variasi (CV).

Menghitung Deviasi Standar (SD)
Rumus untuk perhitungan simpangan baku (SD) adalah sebagai berikut:


Dimana;

SD = Simpangan baku
ΣXi2 = jumlah kuadrat pengukuran individu
ΣXi = jumlah pengukuran individu
n = jumlah sampel yang dianalisis

Contoh 1: Serangkaian analisis replikasi pada sampel effluent dihasilkan data sebagai berikut: 10.5, 11.7, 12.6, 9.8 dan 11.4 mg/L total suspended solid (TSS).



Jumlah Xi = 56; Jumlah Xi2 = 631.90, n = 5



Standar deviasi pengukuran memiliki ukuran atau nilai tergantung pada ukuran atau besarnya data. Sebagai contoh, sebuah pengukuran TSS untuk influent akan jauh lebih besar dari pengukuran TSS untuk effluent. Oleh karena itu, pengukuran presisi SD untuk influent akan jauh lebih besar dari pengukuran presisi SD untuk effluent.

Contoh 2: Serangkaian analisis replikasi pada sampel influent dihasilkan data sebagai berikut: 245, 230, 255, 247 dan 253 mg/L total suspended solids (TSS).



Jumlah Xi = 1230, Jumlah Xi2= 302968, n = 5.


Berbeda ukuran atau nilai dari pengukuran untuk contoh 1 dan contoh 2 memberikan SD yang tidak dapat dibandingkan (1,08 mg/L vs 9,85 mg/L). Menghitung RSD (atau CV) menyelesaikan masalah ini dengan menyatakan variabilitas sampel sebagai persentase rata-rata relatif terhadap pengukuran.

Menghitung Deviasi Standar Relatif
Rumus untuk RSD (atau CV) adalah:


Dimana;
RSD = Simpangan baku relatif
SD = Simpangan baku
= nilai rata-rata pengukuran

Dengan menggunakan nilai dari contoh 1, kita mendapatkan:



Menggunakan nilai dari contoh 2, kita mendapatkan:



Membandingkan Presisi Pengukuran
RSD memberikan nilai persentase tanpa unit pengukuran (perhatikan bahwa mg/L hilang dalam formula). Nilai yang lebih kecil, makin tinggi presisi pengukuran. SD sekarang dinyatakan dalam bentuk relatif terhadap nilai rata-rata pengukuran TSS. Ketika presisi pengukuran TSS pada effluent (9,6%) dibandingkan dengan presisi dari pengukuran TSS influent (4,0%), dapat dilihat bahwa presisi (ketepatan) untuk pengukuran influent adalah sekitar dua kali dari pengukuran effluent.








Share this article :

28 comments:

  1. Pak boleh di infokan sumber dari penjelasan di atas? Terimakasih.

    ReplyDelete
  2. Referensi untuk perhitungan QC ada di berbagai literatur, seperti di Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, bagian "QC Calculation"

    Mudah-mudahan bisa membantu

    Terima kasih

    ReplyDelete
  3. Pak kalau untuk perhitungan RSD tp konsentrasinya tidak dalam bentuk fraksi, seperti pH dan warna (satuan = Pt-Co) apakah perlu di hitung dan di bandingkan dengan CV Horwitz? terimakasih banyak.

    ReplyDelete
  4. Bergantung pembandingnya. Saya rasa perlu untuk membandingkan dua aspek yang tidak dapat dibandingkan secara langsung menggunakan SD.

    ReplyDelete
  5. Ralat, Presisi bukan ketepatan, tapi ketelitian

    ReplyDelete
  6. mau tanya pak, brp syarat RSD
    klo misalnya kita memiliki 6 data, 8 data, 10 data syarat RSD nya mesti brp, liat dmn ya acuannya?
    6, 8 atau 10 data apakah nilai RSD ny tetap sama?
    mohon masukannya, acuan ini bisa di dapat dmn ya?
    Terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada di eurachem. acuan utk pengulangan sebanyak 7 x

      Delete
  7. assalamualaikum pa mau nanya kalo rumus xd dan sd itu berapa nilainya dan maksudnya apa terima kasih

    ReplyDelete

 

Sampling & Analisis Copyright © 2013
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger